Rabu, 30 Maret 2011

Besuki

Selayang Pandang Babat Tanah Besuki


Raden Bagus Kasim al Wirodipuro al Ki Pate Alos lahir pada minggu ketiga bulan Rabiul Awal 1162 H / 1741 M di Tanjung Jambul Pamekasan Madura Adalah putra Raden Abdurahman al Wirobroto. Orang yang pertamakali membabad tanah besuki. Beliau adalah cucu Raden Abdullah Surowikromo yang masih keluarga KRATON MATARAM (Susuhunan Pakubuwono II) Eyang Lelono dan akhirnya menetap di Tanjung Jambul Pamekasan Madura.
Asal mula tanah besuki, berawal dari hijrahnya Raden Abdurahman al Wirobroto pada 10 Asyuro 1164 H / 1743 M ke desa Demung, dikarenakan daerah Tanjung Jambul Pamekasan terjadi NEMOR KARA ( kemarau panjang ) yang menyengsarakan rakyat. Waktu itu Raden Wirobroto memutuskan untuk hijrah ke tanah Jawa mencari tanah baru untuk bercocok tanam, akhirnya Beliau tiba di desa Demung yang dikenal dengan nama NAMBEKOR ( berasal dari kata NAMBEG / berlabuh ) dan membuka hutan disana, sedangkan untuk tempat berteduh dan istirahat Kiai Wirobroto membuat rumah dari ATAQ ( daun kelapa yang dirajut untuk dijadikan atap rumah tepatnya di Bujug Se Pacar ) pada waktu itu oleh Tumenggung Sentong dijadikan Kademangan. Pucuk dicita ulampun tiba, berkat kerja keras tanpa mengenal putus asa hasil panen Raden Wirobroto melimpah ruah. Dengan perasaan senang Raden Wirobroto membawa hasil panennya ke Tanjung Jambul Pamekasan Madura.
Berita tentang hal tersebut didengar oleh Tumenggung Sentong ( desa Demung adalah bagian dari kekuasaan Tumegung Sentong ) dan sang Tumenggung memanggil Raden Wirobroto. Namun Raden Wirobroto tidak mengindahkan perintah tersebut. Hingga terjadilah perseteruan diantaranya keduanya yang kemudian terjadi peperangan. Tercatat Tumenggung Sentong 3 kali menyerang Demung akan tetapi gagal dan akhirnya Tumenggung Sentong takluk pada Raden Bagus Kasim.
Berita tentang orang-orang Madura yang NAMBEG (hijrah/datang untuk merubah nasib/mencari pekerjaan) didesa Demung didengar pula olehTumenggung Banger dan beliau memanggil Raden Wirobroto dengan mengutus Wongso Mitro ke desa Demung dengan perantaraan Wongso Mitro, Raden Wirobroto berhasil diajak menghadap ke Tumenggung Banger. Sesampainya disana Raden Wirobroto disambut dengan baik dan dianugerahi hadiah oleh sang Tumenggung. Dan Raden Wirobroto pun pamit untuk kembali ke Demung.
Singkat cerita Raden Wirobroto sudah tua dan digantikan oleh putranya Raden Bagus Kasim (19 tahun) yang lahir di Desa Tanjung Umbul Pamekasan pada tahun 1734 M dan pada 12 Rabiul Awal 1181 H/1760 M diberi gelar WIRODIPURO ( WIRO : Pahlawan, DIPURO : Daerah ) oleh Tumenggung Joyo Lelono
Sewaktu beliau menggantikan ayahnya, Demung semakin ramai dan akhirnya diganti nama menjadi Besuki oleh Tumenggung Banger
Tercatat dalam sejarah kepemimpinan Beliau beberapa kejadian penting antara lain :
1. Beliau diminta bantuan oleh Kompeni Belanda menyerang Sentong dan Sentongpun berhasil dikalahkan.
2.Beliau juga diminta bantuan oleh Belanda bersama - sama Tumenggung Banger dan Tumenggung Pasuruan menyerang Lumajang dan usaha tersebut berhasil.
3.Beliau bersama - sama para pemimpin, Tumenggung daerah Pesisir Timur Jawa ( Semarang Timur ) beserta bala tentara dari Sumenep dan Pamekasan berhasil menaklukkan Blambangan dan Nusa Barong, Dan beberapa kejadian penting lainnya.
Raden Bagus Kasim wafat dan dimakamkan di Besuki pada minggu pertama bulan Rajabiah 1221 H/1800 M dan digantikan oleh putranya yang bernama Raden Bagus Syahirudin juga bergelar WIRODIPURO 2 juga wafat pada minggu pertama bulan Rajabiah 1271 H/1850 M dan dimakamkan di Besuki, tepatnya di Dusun Kauman Barat Besuki Situbondo Jatim. Sampai dengan sekarang wafatnya beliau diperingati tiap tahun oleh masyarakat Besuki yang dipusatkan di Pasarean Asta Pate Alos.